Keterampilan Digital Tidak Hanya Meliputi Kemampuan Menggunakan Gawai

Keterampilan Digital Tidak Hanya Meliputi Kemampuan Menggunakan Gawai

Generasi muda Indonesia kini kian lekatnya dengan dunia digital. Walau begitu, sebagai warga negara Indonesia, mereka pun perlu melakukan tindakan dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sila ke dua memiliki kandungan makna perihal adab, oleh karena itu pendidikan di sekolah sebaiknya merasa mengajarkan bagaimana langkah menjadi individu yang beretika di sarana sosial, tidak cuman siswa hanya diajarkan bagaimana langkah manfaatkan software dan hardware. Mereka perlu diingatkan bahwa area digital ini bukanlah dunia lain; dunia digital serupa dengan dunia nyata, agar perlu mempraktekkan adab di dunia nyata ke dunia digital. Harus amat dipersepsikan oleh seluruh pengguna sarana digital bahwa internet bukan area privat, melainkan area publik.

Menyikapi perihal itu, maka lembaga Kominfo bekerja serupa dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kreatif Lestarikan Nilai–Nilai Pancasila di area Digital”. Webinar yang digelar terhadap Rabu, 27 Oktober 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring Informasi gadget .

Dalam forum tersebut datang Dr. Ayuning Budiati, S.I.P., M.P.P.M. (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa & IAPA), Sigit Widodo (Internet Development Institute), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti Institut Humor Indonesia Kini), Erista Septianingsih (Kaizen Room), dan Indira Wibowo, S.T., C.P.S. (Duta Wisata Indonesia 2017 & Owner @mydearscarf) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dr. Ayuning Budiati, S.I.P., M.P.P.M. memberikan informasi perlu bahwa “Digital skill yang diperlukan kini adalah kapabilitas berkomunikasi online, menanggulangi informasi dan content, transaksi online, serta selesaikan masalah online dengan safe dan legal. Basic digital communication skills meliputi langkah manfaatkan browser, koneksi ke internet, menyebabkan password yang aman, serta manfaatkan sarana sosial dengan baik. Lalu, untuk basic digital content plus knowledge skills, kami perlu paham langkah manfaatkan search engines untuk memperoleh informasi secara online (memiliki keterampilan memilah-milah mana content yang reliable atau tidak), serta mampu manfaatkan segala macam software yang ada. Penting untuk pahami termasuk mengenai apa yang boleh dan tidak boleh untuk di sharing (jangan sampai menjadi boomerang untuk kami sendiri).”

Indira Wibowo, S.T., C.P.S. selaku narasumber Key Opinion Leader termasuk memberikan bahwa ia merasakan pengaruh positif dari internet; mampu menambah wawasan, berteman dengan siapa aja tanpa dibatasi apalagi mampu sampai ke luar negeri, mampu menambah personal branding di sosial media, dan bebas berekspresi tetap dalam ranah etika dan budaya digital agar mampu menjauhkan hate speech, hate comments, dan penyebaran hoax. Ia pun memandang fungsi menyebabkan usaha online untuk pemasukan tambahan tidak cuman dari kerja sehari-hari. Literasi digital ini sangatlah perlu menurutnya; jika kami menguasai literasi digital maka mampu memperoleh banyak pengaruh positif dari internet, serta mengasah kapabilitas untuk lebih kritis, kreatif, dan inspiratif. Kita perlu menguasai bagaimana kami mampu mengoperasikan gadget, serta perlu mempunyai kapabilitas menyebabkan konten digital yang positif. Selain itu, perlu mempunyai termasuk kapabilitas berkomunikasi dan berkolaborasi, kapabilitas untuk kompeten agar tidak termakan hoax, dan motivasi untuk belajar dari manapun DIVRENCOMPUTER .

Para partisipan yang datang termasuk dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Angga memberikan pertanyaan “Saat ini banyak sekali generasi millennial yang mengambil tindakan dalam suatu problem yang terjadi sekarang perihal nilai Pancasila. Bagaimana kami sebagai generasi millennial mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari, terutama kala selagi kami dihadapkan dengan orang yang rasis?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr. Ayuning Budiati, S.I.P., M.P.P.M., bahwa “Harus diawali dari diri kami sendiri dan berkembang sampai ke keluarga kami dan lingkungan lebih kurang kita. Di dunia digital kami dituntut membawa keterampilan untuk tidak menyebarkan atau menyebabkan konten yang sara, menjadi buatlah konten yang baik dan tentram. Laporkan dan beri paham dengan sopan dan santun seandainya berurusan dengan perihal negatif layaknya rasisme di ranah online.”

Webinar ini merupakan keliru satu urutan kesibukan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi seluruh orang yang berkeinginan untuk paham dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara terhadap agenda webinar selanjutnya, terhubung kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh anak bangsa untuk berpartisipasi terhadap webinar ini lewat account Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang idamkan paham mengenai Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan mampu ikuti account Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini termasuk turut mengapresiasi partisipasi dan pertolongan seluruh pihak, agar mampu terjadi dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya dapat berhasil meraih obyek 12,5 juta partisipan jika turut di dukung oleh seluruh pihak yang terlibat.

Post Comment